Oktober 01, 2017

MENYIKAPI BELANJA ONLINE

menyikapi-belanja-online


Di era globalisasi ini, teknologi semakin berkembang pesat. Perkembangan teknologi tersebut dapat dilihat dari berbagai hal, terutama gaya hidup manusia.

Perubahan sangat terasa di era 2000-an ini. Manusia yang sebelumnya membangun kehidupan dengan sikap produktif, kini menjadi konsumtif. Penyebabnya tak lain adalah kemajuan teknologi yang semakin memudahkan kebutuhan manusia. Sikap konsumtif ini sangat nampak pada kehidupan masyarakat di negara berkembang, Indonesia contohnya.

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai penggemar belanja, terutama wanita. Saya sendiri, sebagai seorang wanita pun merasakannya. Tawaran-tawaran khusus, diskon besar-besaran, potongan harga, hadiah, dan lain-lain menjadikan niat wanita untuk berhemat menjadi pudar. Walaupun dibalik itu membuka lahan bisnis bagi masyarakat Indonesia itu sendiri. Peluang bisnis kini berlimpah ruah, tentunya bisnis online

Maraknya kemunculan online shop tak membuat masyarakat heran. Dengan hal itu, masyarakat tak perlu membuang banyak tenaga untuk memenuhi kebutuhan sandang maupun pangan. Bahkan, kini penjualan rumah, apartemen, dan sebagainya pun marak dipasarkan online.

Sebagai seorang wanita, saya akan memperkecil lagi ruang lingkup belanja online di mata wanita. Apakah itu? Tentunya wanita akan gencar memenuhi kebutuhan sandangnya. Pakaian dan kosmetik, dua hal tersebut sulit untuk dijauhkan dari wanita. 

Mungkin di luar sana, masih banyak wanita yang ragu untuk belanja online karena tak dapat melihat wujud produk secara langsung, dan takut menerima hasil yang megecewakan. Namun, tak sedikit pula wanita yang memilih untuk belanja online, ketika melihat iklan yang dibuat begitu kreativ dan menggiurkan. Endorsement, paid promote, review, katalog, hal-hal tersebut menjadi pemicu utama seorang wanita untuk belanja online.

Disini, saya akan berbagi pengalaman saya berbelanja online. Ketika ingin membeli sesuatu melalui online shop, saya akan mencarinya di media sosial ataupun aplikasi. 

Dengan yakin, saya menyatakan bahwa saya orang yang berhati-hati, karena saya selalu mengamati review, rating, endorsement, pada suatu produk yang ingin saya miliki. Sejauh ini, saya selalu belanja dengan aman, produk saya sampai dengan selamat. Namun, beberapa kali setelah saya menerima produk-produk yang saya beli, saya menyadari kesalahan saya. 

Review dan rating yang baik, belum tentu membuat online shop tersebut luput dari kelalaian, atau kekecewaan customer. Apalagi endorsement, yang merupakan jelmaan dari paid promote masa kini. 

Walaupun suatu online shop memiliki endorsement dari tokoh publik ternama, tak membuat produk itu sangat layak untuk kita beli. Karena, mereka melakukan hal tersebut tidaklah gratis. Tokoh publik yang menerimanya pun harus melakukan endorsement sebaik mungkin, karena itu salah satu mata pencaharian mereka di era globalisasi ini.

Beberapa kali saya terkecoh dengan online shop ternama, yang telah memiliki banyak sekali pelanggan. Bahkan, online shop yang sering kali saya pilih untuk berbelanja dapat mengecoh saya. Memang, produk itu aman sampai pada tangan saya. 

Namun, yang ingin saya bahas kali ini adalah wujud asli dan kualitasnya. Pakaian, kosmetik, dan aksesoris smartphone dari toko yang dengan percaya diri menyatakan “trusted” mengecewakan saya. Bukan hal yang aneh mereka dapat meraup banyak keuntungan dari pelanggan yang membludak, karena pada masa perintisan mereka memberikan kualitas yang lebih dari kata “sangat baik”. 

Konsistensi itu menurun, dan banyak sekali pelanggan yang mengabaikan hal itu karena toko telah memiliki nama yang besar. Stock produk yang cepat sekali menipis, membuat proses produksi terburu-buru dan luput dari pengecekan kualitas. “Tenang saja, pasti sampai” itulah kata-kata andalan mereka.

Bagaimana menyikapinya? Ketelitian dan keyakinan. Lakukan pengecekan review dan rating berkali-kali, walaupun kita sering kali belanja pada online shop tersebut. Teliti akan detail, pastikan detail produk sesuai dengan kebutuhan kita. 

Sebelum membeli, tak ada salahnya memastikan kondisi produk pada customer service atau admin dari online shop yang telah dipilih. Abaikan saja keterangan mengenai “chat yang akan dibalas adalah yang sesuai dengan format”. Hei! Kita adalah pembeli, memastikan kondisi itu adalah hak, dan online shop yang telah dipilih itu pun belum tentu tak akan memberi respon. 

Bagaimana jika mereka tidak memberi respon? Cari online shop lain, dengan hal itu memudahkan kita untuk mengetahui kualitas online shop tersebut. Apabila terlanjur menerima produk dengan kualitas yang mengecewakan, jangan ragu untuk memberi kritik pada online shop tersebut agar mereka memperbaiki kesalahannya dan tak ada lagi pelanggan yang kecewa.

Pelayanan adalah prinsip nomor satu dalam berbelanja. Buang jauh-jauh rasa takut dan rasa terintimidasi hanya karena online shop tersebut memiliki nama besar. Mereka tak akan maju jika tak  ada pembeli. Selain itu, apabila kita memiliki waktu luang, utamakan belanja secara langsung dengan mengunjungi toko di sebuah pusat perbelanjaan.

Keyakinan juga menjadi hal yang penting. Yakin akan kualitas, harga, dan kebutuhan. Hindari membeli barang dengan jumlah berlebih hanya karena iming-iming menghemat biaya kirim ataupun diskon besar-besaran.

Jadilah pembeli yang bijak. Kurangi sikap konsumtif. Budayakan membeli produk lokal agar kita ikut berpartisipasi dalam kemajuan ekonomi masyarakat Indonesia.

            

4 komentar:

  1. Pengalaman saya dalam belanja online untuk produk elektronik lebih aman, dengan catatan barang original dan garansi resmi. jika ada masalah bisa kita klaim le toko penjual atau langsung ke service centernya meskipun kita jadi harus bolak balik mengongkosi biaya kembali barang dan kirim kembalinya atau bolak balik sendiri ke service centernya. Dr beberapa pengalaman selama ini hanya beberapa kali saja sih pengalaman demikian selebihnya aman terkendali dan sangat terbantu sekali dari bisnis online ini terkait waktu yang singkat langsung kirim dan ongkos kirim yang relatif lebih murah apalagi jika ada promo-promo. Untuk mencoba beli online barang selain elektronik sesekali fine-fine aja cuma klo untuk membeli pakaian ragu deh hhe, perihal ukuran, bahan, warna, model yamg cocok dengan kita beberapa kali sering kecele...

    BalasHapus
  2. So true! Saya udah beberapa kali terkecoh sama olshop yang endorse-nya lebih-lebihan. Lain kali gak akan deh ngandelin endorsenya! Terima kasih pencerahannya

    BalasHapus
  3. bener banget Vadia.. Sekarang ini rating palsu dimana-mana. Harus cermat kalau belanja online. Terutama kita kaum wanita..

    BalasHapus
  4. betul banget nih, olshop sebetulnya teknik bisnis yang paling efektif dan memang sangat membantu mencari kebutuhan dengan mudah. namun banyak owner olshop yang kurang bijak dalam menjual baranng dagangannya. artikel nya bagus nih untuk membuka wawasan owner olshop agar lebih bijak dalam menjual barang dagangannya, dan lebih cermat lagi untuk konsumen agar tidak tertipu

    BalasHapus